Friday, March 2, 2018
Friday, February 23, 2018
II. Sistem Informasi Manajemen-EKMO5102.03 - Forum Diskusi 4 Minggu 5
Forum Diskusi 4 Minggu 5
DSS
Apakah di Kantor tempat saudara
berkerja sudah memiliki Sistem Pengambilan Keputusan atau DSS ini, jelaskan
konsep dan penerapannya. Klau belum saudara boleh mengasumsikan seadainya
meneraplan sistim DSS apa manfaatnya.
Jawab:
Dear Bapak Prof. Dr. Ir. Hapzi
Ali, MM, CMA dan Teman-teman mahasiswa/i,
Decision Support Systems (DSS)
atau system pendukung keputusan adalah serangkaian kelas tertentu dari system
informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan keputusan bisnis
dan organisasi.
Konsep implementasi DSS di dunia
kerja yang kali ini yang saya diambil adalah penerapan Business Intelligence
dalam pengumpulan data serta presentasi data dalam suatu bentuk Dashboard.
Bidang industri perusahaan yang dijadikan adalah Petrochemical Industry.
Teknologi aplikasi yang digunakan
adalah system aplikasi berbasis web dan dapat diakses pada suatu URL tertentu
dari PC/ laptop/ tablet milik pengguna dengan kapasitas minimum, kapan saja dan
dimana saja pengguna berada.
Metodologi, proses serta
perangkat pelaporan Business Intelligence atau BI adalah komponen kunci
yang memberikan analisis data, pelaporan dan monitoring yang kaya kepada
pengguna sistem.
Secara garis besar, proses yang
terjadi kurang lebih adalah seperti digambarkan dalam diagram dibawah ini,
dimana system akan mengumpulkan semua data baik data master dan juga data
transaksi dari setiap aplikasi yang digunakan semua departemen dalam
perusahaan, untuk kemudian dilakukan analisis What-if tergantung dari
laporan apa yang diinginkan oleh pihak manajemen.
Hasil analisis tersebut akan
menentukan keputusan apa yang harus diambil oleh manajemen.
Terlihat dibawah, berbagai
departemen yang mengaksesnya antara lain Personalia (Human Resource), Keuangan
(Accounting), Produksi/Operasional, Pemasaran/Marketing,
Distribusi/Pengiriman, serta divisi lain, yang semuanya berada dibawah
manajemen perusahaan.
Gambar 1: Struktur Alur Data
Dalam Aplikasi Business Intelligence
Manfaat Penggunaan Aplikasi
Terapan DSS/Decision Support System dalam Bentuk Business
Intelligence Dashboard;
1.
Mempermudah dilakukannya analisis
terhadap data master dan juga data transaksi perusahaan untuk kemudian
menghasilkan berbagai laporan yang akan mendukung proses pengambilan keputusan
oleh pihak manajemen perusahaan.
2.
Memberikan tampilan yang lebih
enak dilihat dan lebih professional yang disesuaikan dengan kultur serta bidang
bisnis perusahaan yang menggunakan aplikasi ini.
3.
Memberikan informasi terkini
terhadap pergerakan angka-angka dalam perusahaan, atau bahkan bersifat real-time.
Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan angka produksi setiap harinya.
Referensi:
- Modul DSS
UT. ppt
- BMP – EKMA5102. Dr. Debby Ratna, Dra Wiwik
S, MBA., Ak. Pusat Penerbit UT. Jakarta
- Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, (2010). Sistem Informasi Manajemen: Available Online: https://hapzi-ali.com/daftar-ebook/ebook-sistim-informasi-manajemen/
Salam,
Bambang Santoso
Saturday, February 17, 2018
II. Sistem Informasi Manajemen-EKMO5102.03 - Diskusi 3 Minggu 4
Forum Diskusi 3 Minggu 4
Anda diminta untuk menjelaskan dan mendesain sistem pakar pada Bank atau pada kantor saudara atau dapat di asumsikan dengan sistem informasi yang saudara ketahui dan kaitkan dengan Executive Information System (EIS)
Jawab:
Dear Bapak Prof. Dr. Ir. Hapzi
Ali, MM, CMA dan Teman-teman mahasiswa/i,
PENERAPAN SISTEM PAKAR PADA
PERBANKAN SECARA ONLINE UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN KEPUASAN
PELAYAAN
Dewasa ini banya terjadi persaingan
antar bank pemerintah maupun bank swasta untuk mendapatkan pelanggan yang lebih
baru. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut tidak sedikit mereka menawarkan
pelayanan-pelayanan yang manarik bahkan membuat calon pelanggan menjadi
tertarik, mulai dari pelayanan yang lebih ramah, online banking, hingga
pemberian hadiah yang menarik.
Untuk merancang suatu sistem
pakar yang tergabung dalam website milik bank, diharapkan dapat
meningkatkan pelayanan kepada pelanggan maupun calon pelanggan akan lebih
efisien dan pelanggan merasa puas. Menurut Jopie Jusuf (2003), dalam bukunya
yang berjudul “Kiat Jitu Memperoleh Kredit Bank”, bank sebagai lembaga keungan
memiliki filosofi bisnis yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Ketengan dan penjelasan gambar
diatas adalah:
Sektor surplus;
adalah sebagian dari warga masyarakat Indonesis yang memiliki kelebihan dana
dan akan diinvestasikan/ didepositkan di bank.
Dana SS;
merupakan investasi yang dilakukan sector surplus yang memiliki beragam bentuk,
misalnya: saham, properti, tabungan, deposito dll.
Dana SS + X;
merupakan nila tambah yang diperoleh oleh sector surplus dari investasinta (Dana
SS), dana dapat diperoleh kembali tepat waktu dan bersifat produktif.
Sektor minus;
adalah bagian masyarakat Indonesia yang membutuhkan dana dan mencari dana lewat
meminjam ke bank.
Dana SM;
merupakan dana yang diberikan oleh bank kepada sektor minus yang membutuhkan,
yaitu dalam bentuk kredit.
Dana SM + Y;
merupakan dan bank yang didapatkan kembali dari pinjaman yang diberikan kepada
sektor minus disertai dengan nilai tambahnya yang berbentuk suku bunga pinjaman
kredit.
Agar bank mendapat keuntungan,
maka besaran nilia “Dana SM + Y” yang bank peroleh dari sektor minus
harus lebih besar dari nilai “Dana SS + X” yang harus bank bayarkan ke
sektor surplus.
Sistem
informasi eksekutif (EIS) digambarkan sebagai sistem yang dapat dirancang
sendiri sesuai kebutuhan eksekutif, namun juga dapat digambarkan sebagai sistem
jadi yang tersedia dalam bentuk paket. Pada dasarnya EIS digunakan oleh para
manager untuk mengakses informai penting dari database pusat dan juga untuk
mengakses data dari luar perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan oleh para
eksekutif yang disarankan oleh john P. Kottler adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan
agenda kerja yang menunjukkan pola kerja yang akan digunakan untuk memperjelas
tujuan organisasi yg harus dicapai dengan beberapa estimasi.
2. Membangun
jejaring dengan para pelaksana kegiatan sehingga dapat mencapai tujuan seperti
yg ditetapkan pada agenda kerja yg telah dibuat.
3. Membentuk
lingkungan yang siap mendukung pelaksanaan agenda kerja dan mengokohkan agenda
yang dibuat.
Model EIS pada gambar dibawah ini
berasal dari dari model EIS dari Mcleod & Schell.
Gambar 2. Model EIS
Kelebihan dan kekurangan sistem
EIS adalah
o Kelebihan
sistem EIS adalah
o Mudah
untuk eksekutif tingkat atas untuk menggunakan, pengalaman komputer luas tidak
diperlukan dalam operasi
o Menyediakan
pengiriman tepat waktu mengenai ringkasan informasi perusahaan
o Informasi
yang diberikan adalah lebih baik dipahami
o Filter
data untuk manajemen
o Meningkatkan
kemampuan pelacakan informasi
o Menawarkan
efisiensi untuk pengambil keputusan
Kekurangan sistem EIS adalah
o Sistem
tidak independen
o Fungsionalitas
terbatas, oleh desain
o Informasi
yang berlebihan untuk beberapa manajer
o Manfaat
sulit untuk diukur
o Biaya
pelaksanaan tinggi
o Sistem
dapat menjadi lambat, besar, dan sulit untuk mengelola
o Perlu
proses internal yang baik untuk pengelolaan data
o Mungkin
menyebabkan kurang handal dan kurang amannya data
Dengan
dibangunnya sistem pakar, maka bisa mengakomodasi sebagian dari poin-poin
penting yaitu:
1. Sistem
pakar dibangun untuk mendukung perkriditan bank, karena perkreditan adalah
salah satu yang dapat memberikan keuntungan utama bagi bisnisnya.
2. Sistem
pakar yang dirancang berdifat unik dan ditujukan untuk membantu bank memperoleh
posisi yang lebih baik dalam pasar sebagai penyedia layanan konsultasi kredit
yang inovatif dan efektif.
3. Sistem
pakar yang dirancang memberikan keleluasan bagi calon nasabah dalam melakukan
konsultasi sebelum memutuskan untuk mengajukan kreditnya kepada bank yang
bersangkutan.
Komponen
dari sebuah EIS dapat tergolong seperti:
Perangkat
keras (Hardware)
Ketika
membicarakan tentang perangkat keras untuk satu lingkungan EIS, kita harus memfokuskan
pada perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan eksekutif. Eksekutif harus
diletakkan yang pertama dan kebuthan eksekutif harus didefinisikan sebelum
perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar diperlukan untuk
suatu EIS meliputi empat komponen: (1) Input data – masukkan alat. Alat
ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki, verifikasi, dan perbaharui data
dengan seketika; (2) unit pusat proses (CPU), yaitu daging buah karena ini
mengontrol komponen mesin komputer yang lain; (3 ) file penyimpanan data.
Eksekutif dapat mempergunakan ini terpisah untuk menyimpan keterangan bisnis
berguna, dan bagian ini juga membantu eksekutif mencari keterangan informasi
bisnis historis dengan mudah; (4 ) output device, sediakan yang satu
rekaman visual atau permanen untuk eksekutif menyimpan atau membaca. Alat ini
meyerahkan ke visual output device atau printer. Sebagai tambahan, dengan
kedatangan dari daerah jaringan lokal (LAN), beberapa produk EIS untuk
terhubung jaringan stasiun-kerja jadi siap. Sistem ini memerlukan dukungan dan
hardware komputer tidak begitu mahal. Mereka juga meningkat akses dari
keterangan EIS untuk banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan.
Perangkat
lunak (Software)
Memilih
sesuai perangkat lunak penting untuk mendisain satu `EIS` yang efektif. Oleh
sebab itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana mereka mengintegrasikan data
ke dalam suatu sistem sangatlah penting. Perangkat lunak dasar diperlukan untuk
sutau `EIS` meliputi empat komponen:
1. Teks; mendasari perangkat lunak.
Bentuk paling umum dari teks mungkin mendokumentasikan
2. Database; Database heterogen bercokol pada
satu jangkauan spesifik Vendor dan platform komputer buka akses eksekutif
pertolongan keduanya internal dan eksternal data
3. Dasar
grafis; Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke dalam
keterangan visuil untuk eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah: bagan gugus
berkala, sebar diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan perbandingan
mengorientasi graf (yaitu., bagan balok)
4. Dasar
model; `EIS` memodelkan mengandung data statistik rutin dan khusus, keuangan,
dan analisa kuantitatif lain.
Barangkali masalah lain untuk eksekutif adalah `chosing`
dari satu jangkauan dari sangat tinggi paket software teknis. Kemudahan
dari penggunaan, kemampuan reaksi ke eksekutif permintaan, dan harga adalah
semua bahan pertimbangan layak. Selanjutnya, ini harus dipertimbangkan apakah
paket dapat berlari pada perangkat keras yang sudah ada.
Pengguna
Interface
`EIS`
membutuhkan efisiensi untuk mendapatkan kembali data relevan untuk pembuat
keputusan, sehingga interface pemakai adalah sangat penting. Beberapa
jenis pertemuan dapat tersedia di struktur `EIS`, seperti laporan terjadwal,
soal atau jawab, pandu menu, bahasa perintah, bahasa alami, dan input atau
output. Kalau eksekutif tidak nyaman dengan keterangan bertanya atau menjawab
corak mode, `EIS` sepenuhnya dimanfaatkan. Alat penghubung ideal untuk satu
`EIS` akan sederhana untuk mempergunakan dan sangat tinggi lentur, menyediakan
kinerja konsisten, mencerminkan eksekutif dunia, dan mengandung keterangan
pertolongan.
Telekomunikasi
Sebagai
desentralisas sedang menjadi kecenderungan saat ini di perusahaan,
telekomunikasi akan bermain satu peran sangat penting di dalam terhubung
jaringan sistem informasi. Mengirimkan data dari satu tempat ke tempat lain.
Sebagai tambahan, telekomunikasi di daklam suatu EIS dapat mempercepat
kebutuhan akan akses ke distribusi data.
Aplikasi
`EIS`
perbolehkan eksekutif untuk menemukan suatu data sesuai dengan kriteria
didefinisikan pengguna dan meningkatkan keterangan mendasari pengertian yang
mendalam dan pemahaman. Tidak sama dengan satu presentasi management
information sistem tradisional, `EIS` dapat mencirikan di antara penting dan jarang
data terpakai, dan jejaki aktivitas berbeda kritis kunci untuk eksekutif,
keduanya yang sangat menolong di dalam mengevaluasi kalau perusahaan sedang
menjumpai obyektif perusahaannya. Setelah menyadari keuntungannya, orang-orang
telah menerapkan `EIS` pada beberapa area, terutama, di pabrikasi, pemasaran,
dan biayai area.
Pabrikasi
Pada
dasarnya, memproduksi menjadi perubahan bentuk bahan baku ke dalam barang jadi
yang akan dijual, atau proses intermediate menyertakan produksi atau
penyelesaian semi-manufactures. Ini adalah satu Branch besar dari industri dan
dengan penghasilan sekunder. Membuat kontrol operasional fokuskan pada operasi
sehari-hari, dan ide pusat dari proses ini adalah efektivitas dan efisiensi.
Untuk menghasilkan managerial yang penuh arti dan keterangan operasional untuk
mengontrol operasi pabrikasi, eksekutif harus membuat perubahan pada keputusan
berjalan. EIS menyediakan evaluasi dari Vendor dan pembeli, evaluasi dari
membeli materi dan bagian, dan analisa dengan area pembelian kritis. Oleh sebab
itu, eksekutif dapat mengatur dan menelaah operasi pembelian secara efektif
dengan EIS. Sebagai tambahan, karena perencanaan produksi dan kontrol
menyesuaikan dengan berat pada datanya pabrik berlandaskan dan komunikasinya
dengan sepenuh membuat pekerjaan pusat, EIS juga menyediakan satu pendekatan
untuk meningkatkan perencanaan produksi dan kontrol.
Pemasaran
Pada
satu organisasi, eksekutif pemasaran peran adalah untuk menciptakan masa depan.
Bea utama mereka sedang mengatur sumber daya pemasaran tersedia untuk
menciptakan satu lebih perdagangan berjangka efektif. Untuk ini, mereka
memerlukan pertimbangan perbuatan sekitar risiko dan ketidak-pastian dari satu
proyek dan dampaknya pada perusahaan pada jangka pendek dan jangka panjang. Untuk
membantu eksekutif pemasaran di keputusan pemasaran efektif pembuatan, satu EIS
dapat teraplikasi. EIS menyediakan satu pendekatan ke peramalan penjualan, yang
yang dapat mengijinkan eksekutif pasar untuk membandingkan penjualan ramalan
dengan penjualan masa lalu. EIS juga menawarkan satu pendekatan ke harga
produk, yaitu ditemukan di analisa proyek. Eksekutif pasar dapat mengevaluasi
harga sebagai terkait ke kompetisi seiring dengan hubungan dari mutu produk
dengan harga tertagih. Secara ringkas, Paket software EIS memperbolehkan
eksekutif pemasaran untuk memanipulasi data dengan mencari kecenderungan,
melaksanakan audit dari data penjualan, dan penjumlahan penghitung, rata-rata,
perubahan, perbedaan, atau rasio. Semua fungsi analisa penjualan ini eksekutif
pemasaran pertolongan untuk membuat keputusan terakhir.
Keuangan
Satu
analisis keuangan adalah salah satu paling penting tahapan ke perusahaan hari
ini. Eksekutif (Eddie Bingkaian) perlu mempergunakan rasio keuangan dan analisa
arus kas untuk menaksir kecenderungan dan mengambil keuntungan keputusan
investasi. Satu EIS adalah satu tanggungjawab mengorientasi pendekatan yang
perencanaan terintegrasi atau penganggaran dengan kontrol dari laporan kinerja,
dan ini dapat sangat sangat menolong ke eksekutif pendanaan. Pada dasarnya, EIS
fokuskan pada tanggung-jawab dengan kinerja keuangan dan ini mengenali
kepentingan dari standar biaya dan penganggaran lentur pada berkembang mutu
dari keterangan menyediakan bagi seluruh level eksekutif. EIS perbolehkan
eksekutif untuk memfokuskan lebih pada basis jangka panjang dari tahun arus dan
berada di luar, yang berarti yang eksekutif bukan saja dapat mengatur satu
aliran cukup untuk memelihara operasi arus kecuali juga dapat membayangkan
bagaimana caranya memperluas operasi yang direnungkan berlalu tahun datang.
Juga, kombinasi dari EIS dan EDI lingkungan dapat menolong manajer kas untuk
menelaah struktur keuangannya perusahaan sangat itu cara terbaik dari
pembiayaan untuk satu proyek ibukota diterima dapat disimpulkan. Sebagai
tambahan, EIS adalah satu alat baik untuk menolong eksekutif ke rasio keuangan
ulasan, soroti kecenderungan keuangan dan meneliti sekawanan kinerja dan
kompetitornya.
Referensi:
- Modul 4 EIS. ppt
- BMP – EKMA5102. Dr. Debby Ratna, Dra Wiwik
S, MBA., Ak. Pusat Penerbit UT. Jakarta
- Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, (2010). Sistem
Informasi Manajemen: Available Online: https://hapzi-ali.com/daftar-ebook/ebook-sistim-informasi-manajemen/
- Jackson, Peter. (1999). Kiat Jitu
Memperoleh Kredit Bank. Gramedia, Jakarta.
- Salmeron, Jose L. (2002). EIS
profitability, costs and benefits: An evolutionary approach.
Industrial Management & Data Systems Volume 102, Issue 5-6, pp.
284-288.
- Salmeron, Jose L. EIS (2002). Data: Findings from an evolutionary study. Journal of Systems and Software Volume 64, Issue 2, pp. 111-114.
Salam,
Bambang Santoso
Bambang Santoso
III. Metode Kuantitatif-EKMO5103.03 - Diskusi 3
Diskusi 3
Berdasarkan contoh perhitungan tentang masalah biaya transportasi (transportation cost) pada inisiasi ini, terlihat bahwa jumlah kapasitas atau sediaan cocacola yang dihasilkan ketiga pabrik, dengan jumlah permintaan di pasar, adalah sama, yaitu sama-sama 215.000.000 botol.
Pada kenyataannya, bahwa tidak pernah terjadi atau sangat jarang terjadi kesamaan jumlah sediaan dengan jumlah permintaan. Justeru yang terjadi dalam terapan adalah perbedaan antara keduanya. Oleh karena itu, jika dengan menggunakan contoh soal perhitungan transportation cost tersebut, apabila permintaan cocacola di Sulawesi meningkat menjadi 61.000.000 botol, sehingga total permintaan menjadi 235.000.000 bootol, sedangkan kapasitas pabrik tidak berubah, bagaimanakah kita dapat meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut. Buktikan dengan perhitungan.
Selanjutnya, jika, jumlah kapasitas pabrik meningkat, misalnya menjadi 97.000.000 botol dan total kapasitas ketiga pabrik menjadi 235.000.000 botol dan jumlah permintaan di tiga wilayah pemasaran, tidak berubah, bagaimana pula cara kita untuk meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut. Buktikan dengan perhitungan.
Jawab:
- Apabila permintaan cocacola di Sulawesi meningkat menjadi 61.000.000 botol, sehingga total permintaan menjadi 235.000.000 botol, sedangkan kapasitas pabrik tidak berubah, bagaimanakah kita dapat meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut. Terbukti dengan perhitungan sebagai berikut:
Penyelesaian dengan metode Modified Distribution
Dari / Ke
|
Ambon (A)
|
Padang (B)
|
Sulawesi (C)
|
Kapasitas Pabrik
|
Bandung (W)
|
9
|
7
|
3
|
73.000.000
|
54.000.000
|
19.000.000
| |||
Semarang (H)
|
20
|
13
|
20
|
75.000.000
|
52.000.000
|
23.000.000
| |||
Surabaya (P)
|
10
|
22
|
11
|
87.000.000
|
49.000.000
|
38.000.000
| |||
Kebutuhan Gudang
|
54.000.000
|
120.000.000
|
61.000.000
|
235.000.000
|
Permintaan cocacola di Sulawesi meningkat sebesar 38.000.000 total menjadi 61.000.000. Biaya transformasi:
W-A = 54.000.000 x 9 = 486.000.000
W-B = 19.000.000 x 7 = 133.000.000
H-B = 52.000.000 x 13 = 676.000.000
H-C = 23.000.000 x 20 = 460.000.000
P-B = 49.000.000 x 22 = 1.078.000.000
P-C = 38.000.000 x 11 = 418.000.000
_______________ +
= 3.305.000.000
- Jika jumlah kapasitas pabrik meningkat, misalnya menjadi 97.000.000 botol dan total kapasitas ketiga pabrik menjadi 235.000.000 botol dan jumlah permintaan di tiga wilayah pemasaran, tidak berubah, bagaimana pula cara kita untuk meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut. Terbukti dengan perhitungan sebagai berikut.
Dari / Ke
|
Ambon (A)
|
Padang (B)
|
Sulawesi (C)
|
Kapasitas Pabrik
|
Bandung (W)
|
9
|
7
|
3
|
151.000.000
|
54.000.000
|
97.000.000
| |||
Semarang (H)
|
20
|
13
|
20
|
34.000.000
|
11.000.000
|
23.000.000
| |||
Surabaya (P)
|
10
|
22
|
11
|
50.000.000
|
12.000.000
|
38.000.000
| |||
Kebutuhan Gudang
|
54.000.000
|
120.000.000
|
61.000.000
|
235.000.000
|
Jumlah Kapasitas Pabrik di Bandung meningkat sebesar 97.000.000 total menjadi 151.000.000. Biaya transformasi:
W-A = 54.000.000 x 9 = 486.000.000
W-B = 97.000.000 x 7 = 679.000.000
H-B = 11.000.000 x 13 = 143.000.000
H-C = 23.000.000 x 20 = 460.000.000
P-B = 12.000.000 x 22 = 264.000.000
P-C = 38.000.000 x 11 = 418.000.000
_______________ +
= 2.450.000.000
Referansi:
- BMP - EKMA5103 Metode Kuantitatif
- Materi-5 Pengantar Pemograman Linier File
- Materi 6: Transportation Cost File
Salam,
Bambang Santoso
Friday, February 9, 2018
III. Metode Kuantitatif-EKMO5103.03 - Diskusi 2
Sdr/i mahasiswa
program Pascasarjana MM UT, Diskusi kita kali ini masih berhubungan dengan
pengambilan keputusan. Terdapat beberapa kriteria dan atau pendekatan yang
dapat digunakan dalam pengambilan keputusan, yaitu Kriteria MAXIMAX, MAXIMIN,
MINIMAX REGRET dan Kriteria Realistik. Coba anda jelaskan dengan baik kriteria
tersebut, akan lebih baik jika disertakan dengan contoh perhitungan.
KEPUTUSAN DALAM KETIDAKPASTIAN
Pengambilan keputusan
dalam ketidak pastian menunjukkan suasana keputusan di mana probabilitas
hasil-hasil potensial tak diketahui (tak diperkirakan). Dalam suasana
ketidakpastian pengambil keputusan sadar akan hasil-hasil alternatif dalam
bermacam-macam peristiwa seperti pada situasi resiko. Namun, pengambil
keputusan tak dapat menetapkan probabilitas peristiwa. Sebagai suatu contoh,
misalkan pengambil keputusan memiliki Rp 100.000 untuk diinvestasikan pada
salah satu dari tiga rencana investasi saham, obligasi atau menabung.
Diasumsikan bahwa pengambil keputusan bersedia menginvestasikan semua dana pada
salah satu rencana. Pay off dari ketiga investasi didasarkan pada tiga kondisi
ekonomi potensial : dipercepat, normal, tumbuh lambat. Matriks pay off situasi
keputusan ini dibentuk dengan cara yang sama seperti pada situasi resiko,
yaitu:
Alternatif Investasi
|
Kondisi Ekonomi
|
||
Dipercepat
|
Normal
|
Lambat
|
|
Saham
|
10,000
|
6,500
|
-4,000
|
Obligasi
|
8,000
|
6,000
|
1,000
|
Tabungan
|
5,000
|
5,000
|
5,000
|
Terdapat
beberapa kriteria pengambilan keputusan dalam ketidakpastian. Beberapa kriteria
yang menonjol akan ditunjukkan melalui contoh investasi ini.
KRITERIA LAPLACE
Kriteria Laplace menyarankan bahwa karena probabilitas peristiwa tak diketahui,
seharusnya diasumsikan bahwa semua peristiwa mempunyai kemungkinan yang sama
untuk terjadi. Dengan kata lain, setiap peristiwa ditetapkan memiliki
probabilitas sama, dalam kasus ini sebesar 1/3. Sebingga nilai harapan untuk
ketiga alternatif investasi adalah:
EV saham = 1/3 (10.000) + 1/3 (1.500) + 1/3
(-4.000) = 4.167
EV obligasi = 1/3 ( 8.000) + 1/3 (6.000) + 1/3
( 1.000) = 5.000
EV tabungan = 5.000
Berdasar kriteria
pengambilan keputusan yang normal, pengambil keputusan akan memilih tabungan
atau obligasi.
Alternatif investasi
|
Pay off terkecil
|
Saham
|
-4,000
|
Obligasi
|
1,000
|
Tabungan
|
5,000
|
Berdasar kriteria
maximin, dipilih tabungan kerena menghasilkan nilai maksimum dari hasil yang
minimum sebesar 5000.
KRITERIA MAXIMAX
Pendekatan yang berlawanan terhadap kriteria maximin adalah maximax. Kriteria
maximax didasarkan pada asumsi optimisme keputusan. Menurut kriteria ini
pengambil keputusan memilih alternatif yang merupakan nilai maksimum dari pay
off yang maksimum. Dalam contoh investasi, pay off maksimum untuk setiap tiga
rencana investasi adalah:
Alternatif investasi
|
Pay off maksimum
|
Saham
|
10,000
|
Obligasi
|
8,000
|
Tabungan
|
5,000
|
Berdasar kriteria ini
dipilih saham karena memberikan nilai maksimum dari nilai hasil yang maksimum,
yaitu 10.000.
KRITERIA HURWICZ
Kriteria yang diajukan
oleh Leonid Hurwicz menunjukkan suatu komporomi antara kriteria maximin dan
maximax. Pada kenyataannya, pengambil keputusan jarang pesimistik atau
optimistik secara sempurna. Pengambil keputusan yang tepat biasanya
memperlihatkan suatu campuran antara pesimisme dan optimisme. Sebagai
akibatnya, Hurwicz menyarankan suatu coeficient optimism untuk mengukur tingkat
optimisme pengambil keputusan. Skala koefisien ini, a, berkisar dari 0 sampai
1, di mana 0 menunjukkan pesimisme sempurna dan 1 menunjukkan optimisme
sempurna. Jika a=0, keputusan dikatakan memiliki optimisme nol,
sementara a=1 berarti pengambil keputusan adalah optimis
secara total. Karena koefisien optimisme adalah a, maka koefisien
pesimisme adalah 1-a.
Pendekatan Hurwicz menghendaki
bahwa untuk setiap alternatif pay-off yang maksimum
dikalikan a dan pay off minimum dikalikan 1-a. Ini
menghasilkan nilai tertimbang, yang tertinggi menunjukkan alternatif terbaik.
Pada contoh investasi, pay off maksimum dan minimum adalah:
Alternatif Investasi
|
Pay off
|
|
Maksimum
|
Minimum
|
|
Saham
|
10,000
|
-4,000
|
Obligasi
|
8,000
|
1,000
|
Tabungan
|
5,000
|
5,000
|
Jika koefisien
optimisme a=0,6, nilai tertimbang untuk setiap alternatif adalah:
Saham
: 10.000
(0,6) + [- 4.000 (0,4)]
= 4.400
Obligasi
: 8.000 (0,6) + 1.000 (0,4)
= 5.200
Tabungan
: 5.000 )0,6) + 5.000 (0,4)
= 5.000
Karena obligasi
memiliki nilai tertimbang tertinggi, ia terpilih sebagai alternatif terbaik.
Jika a=0, kriteria Hurwicz menjadi kriteria maximin dan
jika a=1, ia merupakan kriteria maximax.
Masalah pokok kriteria
Hurwicz adalah penentuan a. Beberapa nilai a harus
diperiksa sebelum pendugaan realistik tingkat optimisme pengambil keputusan
ditetapkan. Masalah lain adalah bahwa ia mengabaikan beberapa informasi yang
tersedia (dalam kasus ini, kondisi ekonomi tumbuh normal diabaikan).
KRITERIA REGRET
Kriteria regret
atau minimax pertama kali dimajukan oleh L.J. Savage yang didasarkan pada
konsep opportunity loss yang telah diperkenalkan pada subbab
sebelumnya pada pembahasan pengambilan keputusan risk. Prinsip dasar pendekatan
ini adalah bahwa pengambil keputusan mengalami kerugian jika suatu peristiwa
terjadi, menyebabkan alternatif yang terpilih kurang dari pay off maksimum.
Jumlah regret atau opportunity loss ditentukan dengan
mengurangkan pay off alternatif itu untuk peristiwa tetentu dari pay off maksimum.
Kriteria regret menghendaki bahwa dipilihnya nilai minimum dari regret maksimum
(karena itu dinamakan kriteria minimax).
Untuk contoh
investasi, matriks regretnya adalah:
Alternatif Investasi
|
Kondisi Ekonomi
|
||
Dipercepat
|
Normal
|
Lambat
|
|
Saham
|
0
|
0
|
9,000
|
Obligasi
|
2,000
|
500
|
4,000
|
Tabungan
|
5,000
|
1,500
|
0
|
Nilai regret
maksimum untuk setiap alternatif adalah:
Alternatif investasi
|
Regret Maksimum
|
Saham
|
9,000
|
Obligasi
|
4,000
|
Tabungan
|
5,000
|
Karena kriteria regret
menghendaki pemilihan alternatif yang minimum regret maksimum, maka obligasi
(4.000) yang dipilih.
RINGKASAN KRITERIA
KEPUTUSAN
Keputusan yang dibuat pada contoh investasi di atas untuk masing-masing
kriteria keputusan dapat diringkas seperti berikut.
Kriteria
|
Keputusan
|
Laplace
|
Tabungan (obligasi)
|
Maximin
|
Tabungan
|
Maximax
|
Saham
|
Hurwicz (a=0,6)
|
Obligasi
|
Regret (minimax)
|
Obligasi
|
Salam,
Bambang Santoso
Subscribe to:
Posts (Atom)