Friday, February 23, 2018

II. Sistem Informasi Manajemen-EKMO5102.03 - Forum Diskusi 4 Minggu 5


Forum Diskusi 4 Minggu 5

DSS
Apakah di Kantor tempat saudara berkerja sudah memiliki Sistem Pengambilan Keputusan atau DSS ini, jelaskan konsep dan penerapannya. Klau belum saudara boleh mengasumsikan seadainya meneraplan sistim DSS apa manfaatnya.

Jawab:
Dear Bapak Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA dan Teman-teman mahasiswa/i,
Decision Support Systems (DSS) atau system pendukung keputusan adalah serangkaian kelas tertentu dari system informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan keputusan bisnis dan organisasi.
Konsep implementasi DSS di dunia kerja yang kali ini yang saya diambil adalah penerapan Business Intelligence dalam pengumpulan data serta presentasi data dalam suatu bentuk Dashboard. Bidang industri perusahaan yang dijadikan adalah Petrochemical Industry.
Teknologi aplikasi yang digunakan adalah system aplikasi berbasis web dan dapat diakses pada suatu URL tertentu dari PC/ laptop/ tablet milik pengguna dengan kapasitas minimum, kapan saja dan dimana saja pengguna berada.
Metodologi, proses serta perangkat pelaporan Business Intelligence atau BI adalah komponen kunci yang memberikan analisis data, pelaporan dan monitoring yang kaya kepada pengguna sistem.
Secara garis besar, proses yang terjadi kurang lebih adalah seperti digambarkan dalam diagram dibawah ini, dimana system akan mengumpulkan semua data baik data master dan juga data transaksi dari setiap aplikasi yang digunakan semua departemen dalam perusahaan, untuk kemudian dilakukan analisis What-if tergantung dari laporan apa yang diinginkan oleh pihak manajemen.
Hasil analisis tersebut akan menentukan keputusan apa yang harus diambil oleh manajemen.
Terlihat dibawah, berbagai departemen yang mengaksesnya antara lain Personalia (Human Resource), Keuangan (Accounting), Produksi/Operasional, Pemasaran/Marketing, Distribusi/Pengiriman, serta divisi lain, yang semuanya berada dibawah manajemen perusahaan.


Gambar 1: Struktur Alur Data Dalam Aplikasi Business Intelligence
Manfaat Penggunaan Aplikasi Terapan DSS/Decision Support System dalam Bentuk Business Intelligence Dashboard;
1.      Mempermudah dilakukannya analisis terhadap data master dan juga data transaksi perusahaan untuk kemudian menghasilkan berbagai laporan yang akan mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan.
2.      Memberikan tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih professional yang disesuaikan dengan kultur serta bidang bisnis perusahaan yang menggunakan aplikasi ini.
3.      Memberikan informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka dalam perusahaan, atau bahkan bersifat real-time. Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan angka produksi setiap harinya.

Referensi:
  1. Modul DSS  UT. ppt
  2. BMP – EKMA5102. Dr. Debby Ratna, Dra Wiwik S, MBA.,  Ak.  Pusat Penerbit UT. Jakarta
  3. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, (2010). Sistem Informasi Manajemen: Available Online: https://hapzi-ali.com/daftar-ebook/ebook-sistim-informasi-manajemen/

Salam,
Bambang Santoso

Saturday, February 17, 2018

II. Sistem Informasi Manajemen-EKMO5102.03 - Diskusi 3 Minggu 4

Forum Diskusi 3 Minggu 4

Anda diminta untuk menjelaskan dan mendesain sistem pakar pada Bank atau pada kantor saudara atau dapat di asumsikan dengan sistem informasi yang saudara ketahui dan kaitkan dengan Executive Information System (EIS) 
Jawab:
Dear Bapak Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA dan Teman-teman mahasiswa/i,

PENERAPAN SISTEM PAKAR PADA PERBANKAN SECARA ONLINE UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI DAN KEPUASAN PELAYAAN
Dewasa ini banya terjadi persaingan antar bank pemerintah maupun bank swasta untuk mendapatkan pelanggan yang lebih baru. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut tidak sedikit mereka menawarkan pelayanan-pelayanan yang manarik bahkan membuat calon pelanggan menjadi tertarik, mulai dari pelayanan yang lebih ramah, online banking, hingga pemberian hadiah yang menarik.
Untuk merancang suatu sistem pakar yang tergabung dalam website milik bank, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kepada pelanggan maupun calon pelanggan akan lebih efisien dan pelanggan merasa puas. Menurut Jopie Jusuf (2003), dalam bukunya yang berjudul “Kiat Jitu Memperoleh Kredit Bank”, bank sebagai lembaga keungan memiliki filosofi bisnis yang dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Diagram Filosofi Bisnis Bank
Ketengan dan penjelasan gambar diatas adalah:
Sektor surplus; adalah sebagian dari warga masyarakat Indonesis yang memiliki kelebihan dana dan akan diinvestasikan/ didepositkan di bank.
Dana SS; merupakan investasi yang dilakukan sector surplus yang memiliki beragam bentuk, misalnya: saham, properti, tabungan, deposito dll.
Dana SS + X; merupakan nila tambah yang diperoleh oleh sector surplus dari investasinta (Dana SS), dana dapat diperoleh kembali tepat waktu dan bersifat produktif.
Sektor minus; adalah bagian masyarakat Indonesia yang membutuhkan dana dan mencari dana lewat meminjam ke bank.
Dana SM; merupakan dana yang diberikan oleh bank kepada sektor minus yang membutuhkan, yaitu dalam bentuk kredit.
Dana SM + Y; merupakan dan bank yang didapatkan kembali dari pinjaman yang diberikan kepada sektor minus disertai dengan nilai tambahnya yang berbentuk suku bunga pinjaman kredit.
Agar bank mendapat keuntungan, maka besaran nilia “Dana SM + Y” yang bank peroleh dari sektor minus harus lebih besar dari nilai “Dana SS + X” yang harus bank bayarkan ke sektor surplus.
Sistem informasi eksekutif (EIS) digambarkan sebagai sistem yang dapat dirancang sendiri sesuai kebutuhan eksekutif, namun juga dapat digambarkan sebagai sistem jadi yang tersedia dalam bentuk paket. Pada dasarnya EIS digunakan oleh para manager untuk mengakses informai penting dari database pusat dan juga untuk mengakses data dari luar perusahaan. Strategi yang dapat dilakukan oleh para eksekutif yang disarankan oleh john P. Kottler adalah sebagai berikut:
1.      Menyiapkan agenda kerja yang menunjukkan pola kerja yang akan digunakan untuk memperjelas tujuan organisasi yg harus dicapai dengan beberapa estimasi.
2.      Membangun jejaring dengan para pelaksana kegiatan sehingga dapat mencapai tujuan seperti yg ditetapkan pada agenda kerja yg telah dibuat.
3.      Membentuk lingkungan yang siap mendukung pelaksanaan agenda kerja dan mengokohkan agenda yang dibuat.
Model EIS pada gambar dibawah ini berasal dari dari model EIS dari Mcleod & Schell.


Gambar 2. Model EIS
Kelebihan dan kekurangan sistem EIS adalah
o   Kelebihan sistem EIS adalah
o   Mudah untuk eksekutif tingkat atas untuk menggunakan, pengalaman komputer luas tidak diperlukan dalam operasi
o   Menyediakan pengiriman tepat waktu mengenai ringkasan informasi perusahaan
o   Informasi yang diberikan adalah lebih baik dipahami
o   Filter data untuk manajemen
o   Meningkatkan kemampuan pelacakan informasi
o   Menawarkan efisiensi untuk pengambil keputusan
Kekurangan sistem EIS adalah
o   Sistem tidak independen
o   Fungsionalitas terbatas, oleh desain
o   Informasi yang berlebihan untuk beberapa manajer
o   Manfaat sulit untuk diukur
o   Biaya pelaksanaan tinggi
o   Sistem dapat menjadi lambat, besar, dan sulit untuk mengelola
o   Perlu proses internal yang baik untuk pengelolaan data
o   Mungkin menyebabkan kurang handal dan kurang amannya data
Dengan dibangunnya sistem pakar, maka bisa mengakomodasi sebagian dari poin-poin penting yaitu:
1.      Sistem pakar dibangun untuk mendukung perkriditan bank, karena perkreditan adalah salah satu yang dapat memberikan keuntungan utama bagi bisnisnya.
2.      Sistem pakar yang dirancang berdifat unik dan ditujukan untuk membantu bank memperoleh posisi yang lebih baik dalam pasar sebagai penyedia layanan konsultasi kredit yang inovatif dan efektif.
3.      Sistem pakar yang dirancang memberikan keleluasan bagi calon nasabah dalam melakukan konsultasi sebelum memutuskan untuk mengajukan kreditnya kepada bank yang bersangkutan.
Komponen dari sebuah EIS dapat tergolong seperti:
Perangkat keras (Hardware)
Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu lingkungan EIS, kita harus memfokuskan pada perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan eksekutif. Eksekutif harus diletakkan yang pertama dan kebuthan eksekutif harus didefinisikan sebelum perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar diperlukan untuk suatu EIS meliputi empat komponen: (1) Input data – masukkan alat. Alat ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki, verifikasi, dan perbaharui data dengan seketika; (2) unit pusat proses (CPU), yaitu daging buah karena ini mengontrol komponen mesin komputer yang lain; (3 ) file penyimpanan data. Eksekutif dapat mempergunakan ini terpisah untuk menyimpan keterangan bisnis berguna, dan bagian ini juga membantu eksekutif mencari keterangan informasi bisnis historis dengan mudah; (4 ) output device, sediakan yang satu rekaman visual atau permanen untuk eksekutif menyimpan atau membaca. Alat ini meyerahkan ke visual output device atau printer. Sebagai tambahan, dengan kedatangan dari daerah jaringan lokal (LAN), beberapa produk EIS untuk terhubung jaringan stasiun-kerja jadi siap. Sistem ini memerlukan dukungan dan hardware komputer tidak begitu mahal. Mereka juga meningkat akses dari keterangan EIS untuk banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan.

Perangkat lunak (Software)
Memilih sesuai perangkat lunak penting untuk mendisain satu `EIS` yang efektif. Oleh sebab itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana mereka mengintegrasikan data ke dalam suatu sistem sangatlah penting. Perangkat lunak dasar diperlukan untuk sutau `EIS` meliputi empat komponen:
1.      Teks; mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks mungkin mendokumentasikan
2.      Database; Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor dan platform komputer buka akses eksekutif pertolongan keduanya internal dan eksternal data
3.      Dasar grafis; Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke dalam keterangan visuil untuk eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah: bagan gugus berkala, sebar diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan perbandingan mengorientasi graf (yaitu., bagan balok)
4.      Dasar model; `EIS` memodelkan mengandung data statistik rutin dan khusus, keuangan, dan analisa kuantitatif lain.
Barangkali masalah lain untuk eksekutif adalah `chosing` dari satu jangkauan dari sangat tinggi paket software teknis. Kemudahan dari penggunaan, kemampuan reaksi ke eksekutif permintaan, dan harga adalah semua bahan pertimbangan layak. Selanjutnya, ini harus dipertimbangkan apakah paket dapat berlari pada perangkat keras yang sudah ada.

Pengguna Interface
`EIS` membutuhkan efisiensi untuk mendapatkan kembali data relevan untuk pembuat keputusan, sehingga interface pemakai adalah sangat penting. Beberapa jenis pertemuan dapat tersedia di struktur `EIS`, seperti laporan terjadwal, soal atau jawab, pandu menu, bahasa perintah, bahasa alami, dan input atau output. Kalau eksekutif tidak nyaman dengan keterangan bertanya atau menjawab corak mode, `EIS` sepenuhnya dimanfaatkan. Alat penghubung ideal untuk satu `EIS` akan sederhana untuk mempergunakan dan sangat tinggi lentur, menyediakan kinerja konsisten, mencerminkan eksekutif dunia, dan mengandung keterangan pertolongan.

Telekomunikasi
Sebagai desentralisas sedang menjadi kecenderungan saat ini di perusahaan, telekomunikasi akan bermain satu peran sangat penting di dalam terhubung jaringan sistem informasi. Mengirimkan data dari satu tempat ke tempat lain. Sebagai tambahan, telekomunikasi di daklam suatu EIS dapat mempercepat kebutuhan akan akses ke distribusi data.

Aplikasi
`EIS` perbolehkan eksekutif untuk menemukan suatu data sesuai dengan kriteria didefinisikan pengguna dan meningkatkan keterangan mendasari pengertian yang mendalam dan pemahaman. Tidak sama dengan satu presentasi management information sistem tradisional, `EIS` dapat mencirikan di antara penting dan jarang data terpakai, dan jejaki aktivitas berbeda kritis kunci untuk eksekutif, keduanya yang sangat menolong di dalam mengevaluasi kalau perusahaan sedang menjumpai obyektif perusahaannya. Setelah menyadari keuntungannya, orang-orang telah menerapkan `EIS` pada beberapa area, terutama, di pabrikasi, pemasaran, dan biayai area.

Pabrikasi
Pada dasarnya, memproduksi menjadi perubahan bentuk bahan baku ke dalam barang jadi yang akan dijual, atau proses intermediate menyertakan produksi atau penyelesaian semi-manufactures. Ini adalah satu Branch besar dari industri dan dengan penghasilan sekunder. Membuat kontrol operasional fokuskan pada operasi sehari-hari, dan ide pusat dari proses ini adalah efektivitas dan efisiensi. Untuk menghasilkan managerial yang penuh arti dan keterangan operasional untuk mengontrol operasi pabrikasi, eksekutif harus membuat perubahan pada keputusan berjalan. EIS menyediakan evaluasi dari Vendor dan pembeli, evaluasi dari membeli materi dan bagian, dan analisa dengan area pembelian kritis. Oleh sebab itu, eksekutif dapat mengatur dan menelaah operasi pembelian secara efektif dengan EIS. Sebagai tambahan, karena perencanaan produksi dan kontrol menyesuaikan dengan berat pada datanya pabrik berlandaskan dan komunikasinya dengan sepenuh membuat pekerjaan pusat, EIS juga menyediakan satu pendekatan untuk meningkatkan perencanaan produksi dan kontrol.

Pemasaran
Pada satu organisasi, eksekutif pemasaran peran adalah untuk menciptakan masa depan. Bea utama mereka sedang mengatur sumber daya pemasaran tersedia untuk menciptakan satu lebih perdagangan berjangka efektif. Untuk ini, mereka memerlukan pertimbangan perbuatan sekitar risiko dan ketidak-pastian dari satu proyek dan dampaknya pada perusahaan pada jangka pendek dan jangka panjang. Untuk membantu eksekutif pemasaran di keputusan pemasaran efektif pembuatan, satu EIS dapat teraplikasi. EIS menyediakan satu pendekatan ke peramalan penjualan, yang yang dapat mengijinkan eksekutif pasar untuk membandingkan penjualan ramalan dengan penjualan masa lalu. EIS juga menawarkan satu pendekatan ke harga produk, yaitu ditemukan di analisa proyek. Eksekutif pasar dapat mengevaluasi harga sebagai terkait ke kompetisi seiring dengan hubungan dari mutu produk dengan harga tertagih. Secara ringkas, Paket software EIS memperbolehkan eksekutif pemasaran untuk memanipulasi data dengan mencari kecenderungan, melaksanakan audit dari data penjualan, dan penjumlahan penghitung, rata-rata, perubahan, perbedaan, atau rasio. Semua fungsi analisa penjualan ini eksekutif pemasaran pertolongan untuk membuat keputusan terakhir.

Keuangan
Satu analisis keuangan adalah salah satu paling penting tahapan ke perusahaan hari ini. Eksekutif (Eddie Bingkaian) perlu mempergunakan rasio keuangan dan analisa arus kas untuk menaksir kecenderungan dan mengambil keuntungan keputusan investasi. Satu EIS adalah satu tanggungjawab mengorientasi pendekatan yang perencanaan terintegrasi atau penganggaran dengan kontrol dari laporan kinerja, dan ini dapat sangat sangat menolong ke eksekutif pendanaan. Pada dasarnya, EIS fokuskan pada tanggung-jawab dengan kinerja keuangan dan ini mengenali kepentingan dari standar biaya dan penganggaran lentur pada berkembang mutu dari keterangan menyediakan bagi seluruh level eksekutif. EIS perbolehkan eksekutif untuk memfokuskan lebih pada basis jangka panjang dari tahun arus dan berada di luar, yang berarti yang eksekutif bukan saja dapat mengatur satu aliran cukup untuk memelihara operasi arus kecuali juga dapat membayangkan bagaimana caranya memperluas operasi yang direnungkan berlalu tahun datang. Juga, kombinasi dari EIS dan EDI lingkungan dapat menolong manajer kas untuk menelaah struktur keuangannya perusahaan sangat itu cara terbaik dari pembiayaan untuk satu proyek ibukota diterima dapat disimpulkan. Sebagai tambahan, EIS adalah satu alat baik untuk menolong eksekutif ke rasio keuangan ulasan, soroti kecenderungan keuangan dan meneliti sekawanan kinerja dan kompetitornya.

Referensi:
  1. Modul 4 EIS. ppt
  2. BMP – EKMA5102. Dr. Debby Ratna, Dra Wiwik S, MBA.,  Ak.  Pusat Penerbit UT. Jakarta
  3. Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM, (2010). Sistem Informasi Manajemen: Available Online: https://hapzi-ali.com/daftar-ebook/ebook-sistim-informasi-manajemen/
  4. Jackson, Peter. (1999). Kiat Jitu Memperoleh Kredit Bank. Gramedia, Jakarta.
  5. Salmeron, Jose L. (2002). EIS profitability, costs and benefits: An evolutionary approach. Industrial Management & Data Systems Volume 102, Issue 5-6, pp. 284-288.
  6. Salmeron, Jose L. EIS (2002). Data: Findings from an evolutionary study. Journal of Systems and Software Volume 64, Issue 2, pp. 111-114.
Salam,
Bambang Santoso

III. Metode Kuantitatif-EKMO5103.03 - Diskusi 3

Diskusi 3

Berdasarkan contoh perhitungan tentang masalah biaya transportasi (transportation cost) pada inisiasi ini, terlihat bahwa jumlah kapasitas atau sediaan cocacola yang dihasilkan ketiga pabrik, dengan jumlah permintaan di pasar, adalah sama, yaitu sama-sama 215.000.000 botol.


Pada kenyataannya, bahwa tidak pernah terjadi atau sangat jarang terjadi kesamaan jumlah sediaan dengan jumlah permintaan. Justeru yang terjadi dalam terapan adalah perbedaan antara keduanya. Oleh karena itu, jika dengan menggunakan contoh soal perhitungan transportation cost tersebut, apabila permintaan cocacola di Sulawesi meningkat menjadi 61.000.000 botol, sehingga total permintaan menjadi 235.000.000 bootol, sedangkan kapasitas pabrik tidak berubah, bagaimanakah kita dapat meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut. Buktikan dengan perhitungan.


Selanjutnya, jika, jumlah kapasitas pabrik meningkat, misalnya menjadi 97.000.000 botol dan total kapasitas ketiga pabrik menjadi 235.000.000 botol dan jumlah permintaan di tiga wilayah pemasaran, tidak berubah, bagaimana pula cara kita untuk meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut. Buktikan dengan perhitungan.


Jawab:



  1. Apabila permintaan cocacola di Sulawesi meningkat menjadi 61.000.000 botol, sehingga total permintaan menjadi 235.000.000 botol, sedangkan kapasitas pabrik tidak berubah, bagaimanakah kita dapat meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut. Terbukti dengan perhitungan sebagai berikut:
Penyelesaian dengan metode Modified Distribution
Dari / Ke
Ambon (A)
Padang (B)
Sulawesi (C)
Kapasitas Pabrik
Bandung (W)
9
7
3
73.000.000
54.000.000
19.000.000

Semarang (H)
20
13
20
75.000.000

52.000.000
23.000.000

Surabaya (P)
10
22
11
87.000.000

49.000.000
38.000.000

Kebutuhan Gudang
54.000.000
120.000.000
61.000.000
235.000.000

Permintaan cocacola di Sulawesi meningkat sebesar 38.000.000 total menjadi 61.000.000. Biaya transformasi:
W-A    = 54.000.000 x 9         = 486.000.000
W-B    = 19.000.000 x 7         = 133.000.000
H-B     = 52.000.000 x 13       = 676.000.000
H-C     = 23.000.000 x 20       = 460.000.000
P-B      = 49.000.000 x 22       = 1.078.000.000
P-C      = 38.000.000 x 11       = 418.000.000
                                                _______________ +
                                                = 3.305.000.000

  1. Jika jumlah kapasitas pabrik meningkat, misalnya menjadi 97.000.000 botol dan total kapasitas ketiga pabrik menjadi 235.000.000 botol dan jumlah permintaan di tiga wilayah pemasaran, tidak berubah, bagaimana pula cara kita untuk meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut. Terbukti dengan perhitungan sebagai berikut.

Dari / Ke
Ambon (A)
Padang (B)
Sulawesi (C)
Kapasitas Pabrik
Bandung (W)
9
7
3
151.000.000
54.000.000
97.000.000

Semarang (H)
20
13
20
34.000.000

11.000.000
23.000.000

Surabaya (P)
10
22
11
50.000.000

12.000.000
38.000.000

Kebutuhan Gudang
54.000.000
120.000.000
61.000.000
235.000.000

Jumlah Kapasitas Pabrik di Bandung meningkat sebesar 97.000.000 total menjadi 151.000.000. Biaya transformasi:
W-A    = 54.000.000 x 9         =   486.000.000
W-B    = 97.000.000 x 7         =   679.000.000
H-B     = 11.000.000 x 13       =   143.000.000
H-C     = 23.000.000 x 20       =   460.000.000
P-B      = 12.000.000 x 22       =   264.000.000
P-C      = 38.000.000 x 11       =   418.000.000
                                                _______________ +
                                                = 2.450.000.000
Referansi:
  1. BMP - EKMA5103 Metode Kuantitatif
  2. Materi-5 Pengantar Pemograman Linier File
  3. Materi 6: Transportation Cost File

Salam,
Bambang Santoso

Friday, February 9, 2018

III. Metode Kuantitatif-EKMO5103.03 - Diskusi 2

Sdr/i mahasiswa program Pascasarjana MM UT, Diskusi kita kali ini masih berhubungan dengan pengambilan keputusan. Terdapat beberapa kriteria dan atau pendekatan yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan, yaitu Kriteria MAXIMAX, MAXIMIN, MINIMAX REGRET dan Kriteria Realistik. Coba anda jelaskan dengan baik kriteria tersebut, akan lebih baik jika disertakan dengan contoh perhitungan.


KEPUTUSAN DALAM KETIDAKPASTIAN
Pengambilan keputusan dalam ketidak pastian menunjukkan suasana keputusan di mana probabilitas hasil-hasil potensial tak diketahui (tak diperkirakan). Dalam suasana ketidakpastian pengambil keputusan sadar akan hasil-hasil alternatif dalam bermacam-macam peristiwa seperti pada situasi resiko. Namun, pengambil keputusan tak dapat menetapkan probabilitas peristiwa. Sebagai suatu contoh, misalkan pengambil keputusan memiliki Rp 100.000 untuk diinvestasikan pada salah satu dari tiga rencana investasi saham, obligasi atau menabung. Diasumsikan bahwa pengambil keputusan bersedia menginvestasikan semua dana pada salah satu rencana. Pay off dari ketiga investasi didasarkan pada tiga kondisi ekonomi potensial : dipercepat, normal, tumbuh lambat. Matriks pay off situasi keputusan ini dibentuk dengan cara yang sama seperti pada situasi resiko, yaitu:
Alternatif Investasi
Kondisi Ekonomi
Dipercepat
Normal
Lambat
Saham
10,000
6,500
-4,000
Obligasi
8,000
6,000
1,000
Tabungan
5,000
5,000
5,000

Terdapat beberapa kriteria pengambilan keputusan dalam ketidakpastian. Beberapa kriteria yang menonjol akan ditunjukkan melalui contoh investasi ini.

KRITERIA LAPLACE
            Kriteria Laplace menyarankan bahwa karena probabilitas peristiwa tak diketahui, seharusnya diasumsikan bahwa semua peristiwa mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi. Dengan kata lain, setiap peristiwa ditetapkan memiliki probabilitas sama, dalam kasus ini sebesar 1/3. Sebingga nilai harapan untuk ketiga alternatif investasi adalah:
EV saham = 1/3 (10.000) + 1/3 (1.500) + 1/3 (-4.000) = 4.167
EV obligasi = 1/3 ( 8.000) + 1/3 (6.000) + 1/3 ( 1.000) = 5.000
EV tabungan = 5.000
Berdasar kriteria pengambilan keputusan yang normal, pengambil keputusan akan memilih tabungan atau obligasi.

Alternatif investasi
Pay off terkecil
Saham
-4,000
Obligasi
1,000
Tabungan
5,000

Berdasar kriteria maximin, dipilih tabungan kerena menghasilkan nilai maksimum dari hasil yang minimum sebesar 5000.

KRITERIA MAXIMAX
            Pendekatan yang berlawanan terhadap kriteria maximin adalah maximax. Kriteria maximax didasarkan pada asumsi optimisme keputusan. Menurut kriteria ini pengambil keputusan memilih alternatif yang merupakan nilai maksimum dari pay off yang maksimum. Dalam contoh investasi, pay off maksimum untuk setiap tiga rencana investasi adalah:

Alternatif investasi
Pay off maksimum
Saham
10,000
Obligasi
8,000
Tabungan
5,000

Berdasar kriteria ini dipilih saham karena memberikan nilai maksimum dari nilai hasil yang maksimum, yaitu 10.000.

KRITERIA HURWICZ
Kriteria yang diajukan oleh Leonid Hurwicz menunjukkan suatu komporomi antara kriteria maximin dan maximax. Pada kenyataannya, pengambil keputusan jarang pesimistik atau optimistik secara sempurna. Pengambil keputusan yang tepat biasanya memperlihatkan suatu campuran antara pesimisme dan optimisme. Sebagai akibatnya, Hurwicz menyarankan suatu coeficient optimism untuk mengukur tingkat optimisme pengambil keputusan. Skala koefisien ini, a, berkisar dari 0 sampai 1, di mana 0 menunjukkan pesimisme sempurna dan 1 menunjukkan optimisme sempurna. Jika a=0, keputusan dikatakan memiliki optimisme nol, sementara a=1 berarti pengambil keputusan adalah optimis secara total. Karena koefisien optimisme adalah a, maka koefisien pesimisme adalah 1-a.
Pendekatan Hurwicz menghendaki bahwa untuk setiap alternatif pay-off yang maksimum dikalikan a dan pay off minimum dikalikan 1-a. Ini menghasilkan nilai tertimbang, yang tertinggi menunjukkan alternatif terbaik. Pada contoh investasi, pay off maksimum dan minimum adalah:
Alternatif Investasi
Pay off
Maksimum
Minimum
Saham
10,000
-4,000
Obligasi
8,000
1,000
Tabungan
5,000
5,000

Jika koefisien optimisme a=0,6, nilai tertimbang untuk setiap alternatif adalah:

Saham             : 10.000 (0,6)  +  [- 4.000 (0,4)]          = 4.400
Obligasi           :   8.000 (0,6)   +   1.000 (0,4)             = 5.200
Tabungan        :   5.000 )0,6)   +   5.000 (0,4)             = 5.000

Karena obligasi memiliki nilai tertimbang tertinggi, ia terpilih sebagai alternatif terbaik. Jika a=0, kriteria Hurwicz menjadi kriteria maximin dan jika a=1, ia merupakan kriteria maximax.

Masalah pokok kriteria Hurwicz adalah penentuan a. Beberapa nilai a harus diperiksa sebelum pendugaan realistik tingkat optimisme pengambil keputusan ditetapkan. Masalah lain adalah bahwa ia mengabaikan beberapa informasi yang tersedia (dalam kasus ini, kondisi ekonomi tumbuh normal diabaikan).

KRITERIA REGRET
 Kriteria regret atau minimax pertama kali dimajukan oleh L.J. Savage yang didasarkan pada konsep opportunity loss yang telah diperkenalkan pada subbab sebelumnya pada pembahasan pengambilan keputusan risk. Prinsip dasar pendekatan ini adalah bahwa pengambil keputusan mengalami kerugian jika suatu peristiwa terjadi, menyebabkan alternatif yang terpilih kurang dari pay off maksimum. Jumlah regret atau opportunity loss ditentukan dengan mengurangkan pay off alternatif itu untuk peristiwa tetentu dari pay off maksimum. Kriteria regret menghendaki bahwa dipilihnya nilai minimum dari regret maksimum (karena itu dinamakan kriteria minimax).
Untuk contoh investasi, matriks regretnya adalah:
Alternatif Investasi
Kondisi Ekonomi
Dipercepat
Normal
Lambat
Saham
0
0
9,000
Obligasi
2,000
500
4,000
Tabungan
5,000
1,500
0


 Nilai regret maksimum untuk setiap alternatif adalah:

Alternatif investasi
Regret Maksimum
Saham
9,000
Obligasi
4,000
Tabungan
5,000

Karena kriteria regret menghendaki pemilihan alternatif yang minimum regret maksimum, maka obligasi (4.000) yang dipilih.

RINGKASAN KRITERIA KEPUTUSAN
            Keputusan yang dibuat pada contoh investasi di atas untuk masing-masing kriteria keputusan dapat diringkas seperti berikut.
Kriteria
Keputusan
Laplace
Tabungan (obligasi)
Maximin
Tabungan
Maximax
Saham
Hurwicz (a=0,6)
Obligasi
Regret (minimax)
Obligasi

Salam,
Bambang Santoso