Saturday, February 17, 2018

III. Metode Kuantitatif-EKMO5103.03 - Diskusi 3

Diskusi 3

Berdasarkan contoh perhitungan tentang masalah biaya transportasi (transportation cost) pada inisiasi ini, terlihat bahwa jumlah kapasitas atau sediaan cocacola yang dihasilkan ketiga pabrik, dengan jumlah permintaan di pasar, adalah sama, yaitu sama-sama 215.000.000 botol.


Pada kenyataannya, bahwa tidak pernah terjadi atau sangat jarang terjadi kesamaan jumlah sediaan dengan jumlah permintaan. Justeru yang terjadi dalam terapan adalah perbedaan antara keduanya. Oleh karena itu, jika dengan menggunakan contoh soal perhitungan transportation cost tersebut, apabila permintaan cocacola di Sulawesi meningkat menjadi 61.000.000 botol, sehingga total permintaan menjadi 235.000.000 bootol, sedangkan kapasitas pabrik tidak berubah, bagaimanakah kita dapat meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut. Buktikan dengan perhitungan.


Selanjutnya, jika, jumlah kapasitas pabrik meningkat, misalnya menjadi 97.000.000 botol dan total kapasitas ketiga pabrik menjadi 235.000.000 botol dan jumlah permintaan di tiga wilayah pemasaran, tidak berubah, bagaimana pula cara kita untuk meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut. Buktikan dengan perhitungan.


Jawab:



  1. Apabila permintaan cocacola di Sulawesi meningkat menjadi 61.000.000 botol, sehingga total permintaan menjadi 235.000.000 botol, sedangkan kapasitas pabrik tidak berubah, bagaimanakah kita dapat meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut. Terbukti dengan perhitungan sebagai berikut:
Penyelesaian dengan metode Modified Distribution
Dari / Ke
Ambon (A)
Padang (B)
Sulawesi (C)
Kapasitas Pabrik
Bandung (W)
9
7
3
73.000.000
54.000.000
19.000.000

Semarang (H)
20
13
20
75.000.000

52.000.000
23.000.000

Surabaya (P)
10
22
11
87.000.000

49.000.000
38.000.000

Kebutuhan Gudang
54.000.000
120.000.000
61.000.000
235.000.000

Permintaan cocacola di Sulawesi meningkat sebesar 38.000.000 total menjadi 61.000.000. Biaya transformasi:
W-A    = 54.000.000 x 9         = 486.000.000
W-B    = 19.000.000 x 7         = 133.000.000
H-B     = 52.000.000 x 13       = 676.000.000
H-C     = 23.000.000 x 20       = 460.000.000
P-B      = 49.000.000 x 22       = 1.078.000.000
P-C      = 38.000.000 x 11       = 418.000.000
                                                _______________ +
                                                = 3.305.000.000

  1. Jika jumlah kapasitas pabrik meningkat, misalnya menjadi 97.000.000 botol dan total kapasitas ketiga pabrik menjadi 235.000.000 botol dan jumlah permintaan di tiga wilayah pemasaran, tidak berubah, bagaimana pula cara kita untuk meminimumkan biaya perjalanan barang dari kasus tersebut. Terbukti dengan perhitungan sebagai berikut.

Dari / Ke
Ambon (A)
Padang (B)
Sulawesi (C)
Kapasitas Pabrik
Bandung (W)
9
7
3
151.000.000
54.000.000
97.000.000

Semarang (H)
20
13
20
34.000.000

11.000.000
23.000.000

Surabaya (P)
10
22
11
50.000.000

12.000.000
38.000.000

Kebutuhan Gudang
54.000.000
120.000.000
61.000.000
235.000.000

Jumlah Kapasitas Pabrik di Bandung meningkat sebesar 97.000.000 total menjadi 151.000.000. Biaya transformasi:
W-A    = 54.000.000 x 9         =   486.000.000
W-B    = 97.000.000 x 7         =   679.000.000
H-B     = 11.000.000 x 13       =   143.000.000
H-C     = 23.000.000 x 20       =   460.000.000
P-B      = 12.000.000 x 22       =   264.000.000
P-C      = 38.000.000 x 11       =   418.000.000
                                                _______________ +
                                                = 2.450.000.000
Referansi:
  1. BMP - EKMA5103 Metode Kuantitatif
  2. Materi-5 Pengantar Pemograman Linier File
  3. Materi 6: Transportation Cost File

Salam,
Bambang Santoso