Friday, January 26, 2018

II. Sistem Informasi Manajemen-EKMO5102.03 Diskusi 1

Forum Diskusi 1 Minggu 1



Computer Based Information System (CBIS) pada Sistem Pembuatan Paspor dengan Internet dan Face Recognition
Untuk melakukan pembuatan paspor, di Indonesia pada awalnya masih menggunakan sistem informasi manual yang memerlukan cukup banyak formulir dan membutuhkan waktu cukup lama, dan harus datang ke kantor imigrasi minimal 3 (tiga); pertama mendaftar dan mengisi formulir, kedua datang unutk foto, dan datang ketiga mengambil paspor. Ilmu dan teknologi terutama Teknologi Informasi (TI) berkembang sangat pesat. Seiring dengan perkembangan TI yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme pemuatan paspor. Pesatnya perkembangan teknologi ini berdampak terhadap penggunaan Computer Based Information System (CBIS) pada sistem pembuatan paspor dengan internet dan face recognition.
Menurut Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (2005), CBIS adalah sistem informasi yang terhubung (online), tepat waktu (real time), dan dapat dipercaya (reliable).Manajemen akan dibantu oleh 8 (delapan) elemen lingkungan dalam membantu menjalankan sistem CBIS yang terdiri dari kelompok konsumen, supplier, serikat pekerja, institusi keuangan, pemegang saham, pemerintah, masyarakat global, dan kompetitor (McLeod,2001:28). Penggunaan face detection merupakan suatu terobosan dalam sistem CBIS pembuatan paspor dimana setiap wajah orang yang membuat paspor dapat direkam oleh sistem dan dapat digunakan dalam databasekeiimigrasian. Penggunaan sistem CBIS dapat membantu masyarakat umum dalam hal efisiensi waktu karena pembuatan paspor sudah selesai dalam jangka waktu 3 (tiga) hari saja dan pemerintah dapat menghemat anggaran hingga Rp 33 miliar per tahun.
Menurut Dr. Debby Ratna Danie, SE. AK. Dan Wiwik Supratiwi, MBA, Ak. dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2005) menjelaskan bahwa strategi penerapan CBIS terbagi menjadi 4 (empat) strategi berdasarkan wilayah geografis yaitu strategi internasional, multinasional, global, dan transnasional. Strategi yang digunakan dalam kasus proyek pembuatan paspor ini cenderung menggunakan strategi internasional dimana strategi yang digunakan mengutamakan kantor pusat (dalam hal ini kementerian terkait) sebagai pusat kegiatan dan laporan.
Strategi penerapan CBIS untuk kasus proyek pembuatan paspor berbasis internetdan face recognition
Strategi Global merupakan keputusan yang terdesentralisasi dimana kantor pusat mengkoordinasikan standardisasi dan pembelajaran diantara fasilitas. Strategi ini tepat diterapkan untuk mendapatkan biaya yang lebih rendah dalam pembuatan paspor berbasis internet dan face recognition. Strategi penerapan CBIS untuk kasus proyek pembuatan paspor berbasis internet dan face recognition.
Daftar Pustaka:
  1. Debby Ratna Daniel dan Wiwik Supratiwi. (2005). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta. Universitas Tebuka
  2. Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (2005). Sistem Imformasi Manajemen. Available online: https://hapzi-ali.com/daftar-ebook/ebook-sistim-informasi-manajemen/

III. Metode Kuantitatif-EKMO5103.03 - Diskusi 1

Sdr/i Rekan-rekan Mahasiswa. 

Pada dasarnya terdapat pengaruh yang erat antara pengambil keputusan (decision maker) dengan risiko dan hasil (Risk and Return) dari setiap keputusan yang diambil, baik keputusan investasi maupun keputusan operasional. Coba anda jelaskan pengaruh tersebut dengan baik. Jangan lupa lampirkan sumber-sumber dari pendapat atau jawaban yang anda sampaikan dalam bentuk bodynotes serta dalam bentuk daftar pustaka.

Selamat berdiskusi dan Tetap Semangat.


Dear Bpk/Ibu Tutor dan Teman-teman,
Pengambilan keputusan perlu dipelajari untuk dapat meningkatkan kemampuan para pengambil keputusan dalam penagmbilan keputusan yang bermutu. Keputusan yang bermutu akan menghasilkan produktivitas yang tinggi baik dalam baik pengambilan keputusan maupun para bawahan yang mencoba mengimplementasikan keputusan.
Proses pengambilan keputusan bisa bermacam-macam baik dari yang berdasarkan perasaan sampai dengan metide ilmiah. Nah, hasil yang diinginkan adalah yang bisa memecahkan masalah dan memberikan hasil seperti yang diharapkan.
Diagram keputusan dengan menggunakan probabilitas dilakukan untuk mendapatkan hasil pay-off yang lebih terukur dan akurat dalam penentuan keputusan. Penentuan peluang akan diletakkan pada berbagai situasi masa depan, sehingga dapat mengurangi ketidakpastian atau risiko pada situasi masa depan tiap alternatif keputusan yang dibuat.
Referansi:
  1. Hasan, Iqbal (2004). Pokok-pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan. Bogor: Ghalia Indonesia.
  2. Kasim, Azhar (2003). Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

Berikut tanggapan saya tentang pengaruh yang erat antara pengambil keputusan (decision maker) dengan risiko dan hasil (Risk and Return)  :
Menurut Terry (Syamsi, 1995) pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif perilaku dari dua alternatif atau lebih, tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi melalui pemilihan satu diantara alternatif-alternatif yang memungkinkan.
Hal ini didukung oleh pernyataan Siagian (dalam Syamsi, 1995) bahwa pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan sistematis terhadap suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan pengambilan tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

Definisi di atas senada dengan pernyataan Morgan (1986) bahwa pengambilan keputusan merupakan salah satu jalan dari penyelesaian masalah dimana kita dihadapkan dengan berbagai pilihan yang harus kita pilih. Menurut Baron & Byrne (2005) pengambilan keputusan merupakan tindakan menggabungkan dan mengintegrasikan informasi yang ada untuk memilih satu dari beberapa kemungkinan tindakan.
Dari pengertian-pengertian tentang pengambilan keputusan di atas dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan adalah tindakan yang diambil dengan sengaja, tidak secara kebetulan, dengan memilih berbagai alternatif yang tersedia dengan penentuan denagan aturan aturan yang berlaku dengan data data yang jelas serta diperidiksi dengan pemikiran  yang matang dengan tujuan menyelesaikan suatu permasalahan dengan mengahsilkan keputusan yang maksimal karena jika salah dalam mengambil tindakan pasti lah akan menimbuljkan suatu risiko yang berdampak ke p[erjalanan berikutnya.

Daftar Pustaka: 
  1. Syamsi, I. S. U. (1995). Pengambilan Keputusan dan Sistem Informasi. Jakarta : Bumi Aksara.
  2. Baron & Byrne. (2005). Social Psychology (10th ed). Pearson Education, Inc.
  3. Morgan, C. T. (1986). Introduction to Psychology 7th ed. Singapore : Mc. Graw Hill Inc.

IV. Metodologi Penelitian Bisnis-EKMO5104.03

I. Perilaku Organisasi-EKMO5101.01 - Forum Diskusi 1

INISIASI I

Perilaku organisasi berkaitan dengan studi dan aplikasi tentang manajemen dan organisasi. Perilaku organisasi memberikan pemahaman pengetahuan tentang perilaku dan sifat-sifat individu, kelompok, dan organisasi yang dapat memberikan acuan bagi upaya pengembangan sumber daya manusia serta peningkatan kinerja dan produktivitas individu, kelompok, dan organisasi.
Silahkan Anda membaca inisiasi 1, kemudian diskusikan dengan teman-teman Anda dalam forum diskusi. Anda juga bisa membaca dari sumber-sumber lainnya yang relevan dengan topik yang sedang dibahas atau klik link berikut ini http://perilakuorganisasi.com/


Forum Diskusi 1
Menurut Anda, jika dihubungkan dengan karakteristik biografis, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kepuasan kerja di tempat Anda bekerja saat ini?

INISIASI I
PENGANTAR STUDI PERILAKU ORGANISASI

Perilaku organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi) yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi. Perilaku organisasi merupakan bidang studi yang berkembang. Perilaku organisasi menjadi semakin penting dalam ekonomi global ketika orang dengan berbagai latar belakang dan nilai budaya harus bekerja bersama-sama secara efektif dan efisien.
Perilaku organisasi adalah sebuah bidang keahlian khusus yang mempunyai pokok ilmu pengetahuan yang umum yang mengajarkan tiga faktor penentu perilaku dalam organisasi antara lain individu, kelompok dan struktur.
Suatu organisasi dikatakan produktif bila mencapai tujuan-tujuannya dan melakukannya dengan cara mengubah masukan menjadi hasil dengan biaya serendah mugkin. Menurut Bernardin dan Russke (1993), produktivitas dapat diartikan sebagai tingkat perbandingan antara keluaran (output) dengan masukan (input). John Suprihanto (1994) mendefinisikan produktivitas sebagai perbandingan hasil-hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan atau perbandingan jumlah produksi (output) dengan sumber daya yang dipergunakan (input).
Beberapa faktor yang mempengaruhi produktivitas antara lain :
1.      Individual. Faktor ini datang dari dalam diri si  pekerja dan sudah ada sebelum ia mulai bekerja. Faktor diri tersebut antara lain : karakteristik biografi, kepribadian dan emosi, nilai-nilai dan sikap, persepsi, motivasi, pembelajaran individual, dan kemampuan.
2.      Kelompok. Faktor ini merupakan faktor level kelompok seperti komunikasi, konflik, kekuatan dan politik, tim kerja, struktur kelompok, kepemimpinan dan kepercayaan, dan pembuatan keputusan kelompok.
3.      Organisasi. Faktor ini datang dari luar si pekerja dan hampir sepenuhnya dapat diatur dan diubah oleh pimpinan perusahaan sehingga disebut juga faktor-faktor manajemen, yang antara lain : (a) Faktor sosial dan keorganisasian seperti karakteristik perusahan, pendidikan dan latihan, pengawasan, pengupahan dan lingkungan sosial. (b) Faktor fisik antara lain mesin, peralatan, material, lingkungan kerja, metode kerja.
Dasar-dasar Perilaku Individu
Dalam ilmu manajemen, seorang manager harus mengetahui perilaku individu. Dimana setiap individu ini tentu saja memiliki karakteristik individu yang menentukan terhadap perilaku individu. Yang pada akhirnya menghasilkan sebuah motivasi individu.

Karakteristik individu dalam organisasi antara lain :
1.      Karakteristik biografis
  1. Umur
  2. Jenis kelamin
  3. Status kawin
  4. masa kerja

2.      Kemampuan
  1. kemampuan fisik
  2. kemampuan intelektual
3.      Kepribadian
4.      Proses belajar
5.      Persepsi
6.      Sikap
7.      Kepuasan kerja

Perilaku Individu dalam organisasi antara lain :
1.      Produktifitas kerja
2.      Kepuasan kerja
3.      Tingkat absensi
4.      Tingkat turnover

Pertama, mari kita membahas tentang dasar-dasar perilaku individu yang mempunyai karakteristik individu.

1.      Karakteristik biografis, yaitu karakteristik pribadi seperti umur, jenis kelamin, dan status kawin yang objektif dan mudah diperoleh dari rekaman pribadi.

Umur (age)
·         Hubungan Umur - Turnover = umur meningkat maka tingkat turnover menurun. Alasannya karena alternatif pekerjaan (option) yang semakin sedikit, penghasilan lebih tinggi yang telah diperoleh, dan tunjangan pensiun yang lebih menarik.
·         Hubungan Umur - Absensi = Umur meningkat, maka ketidakhadiran yang disengaja menurun, dan ketidakhadiran yang tidak disengaja meningkat pula. Mengingat umur yang bertambah berarti adanya keluarga yang harus dibina. ketidakhadiran yang disengaja jarang sekali dilakukan, karena melihat pada nilai gaji yang terpotong bila tidak masuk kerja. Dan ketidakhadiran yang tidak disengaja meningkat pula, contoh : bila ada salah satu anaknya yang sakit.
·         Hubungan Umur - Produktivitas = umur meningkat, maka produktifitas menurun. Alasan : menurunnya kecepatan, kecekatan, dan kekuatan. Juga meningkatnya kejenuhan atau kebosanan, dan kurangnya rangsangan intelektual. Namun ada juga studi yang mengemukakan bahwa hubungan umur dengan produktifitas ternyata tidak ada hubungannya sama sekali. Dengan alasan : menurunnya keterampilan jasmani tidak cukup ekstrem bagi menurunnya produktifitas. Dan meningkatnya umur biasanya diimbangi dengan meningkatnya pengalaman.
·         Hubungan umur - Kepuasan Kerja =
o    bagi karyawan profesional : umur meningkat, kepuasan kerja juga meningkat
o    karyawan non-profesional : kepuasan merosot selama usia tengah baya dan kemudian naik lagi dalam tahun-tahun selanjutnya.




Jenis kelamin (gender)
·         Tidak ada beda yang signifikan / bermakna dalam produktifitas kerja antara pria dengan wanita.
·         Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa jenis kelamin karyawan mempengaruhi kepuasan kerja.
·         Hubungan gender - turnover = beberapa studi menjumpai bahwa wanita mempunyai tingkat keluar yang lebih tinggi, dan studi lain menjumpai tidak ada perbedaan antara hubungan keduanya.
·         Hubungan gender - absensi = wanita mempunyai tingkat absensi yang lebih tinggi (lebih sering mangkir). Dengan alasan: wanita memikul tanggung jawab rumah tangga dan keluarga yang lebih besar, juga jangan lupa dengan masalah kewanitaan.

Status kawin (marital status)
·         Tidak ada studi yang cukup untuk menyimpulkan mengenai efek status perkawinan terhadap produktifitas.
·         Karyawan yang menikah lebih sedikit absensinya, pergantian yang lebih rendah, dan lebih puas dengan pekerjaannya.

Masa kerja
·         Tidak ada alasan bahwa karyawan yang lebih lama bekerja (senior) akan lebih produktif dari pada yang junior.
·         Senioritas/masa kerja berkaitan secara negatif dengan kemangkiran dan dengan tingkat turnover.
  1. masa kerja tinggi, tingkat absensi dan turnover rendah
  2. masa kerja rendah, tingkat absensi dan turnover tinggi
      Keduanya hal di atas berkaitan secara negatif
  1. masa kerja tinggi, kepuasan kerja tinggi
  2. masa kerja rendah, kepuasan kerja rendah
      Kedua hal di atas berkaitan secara positif

2.      Kemampuan, yaitu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan.
  • Kemampuan Fisik, merupakan kemampuan yang diperlukan untuk melakukan tugas yang menuntut stamina, kecekatan dan kekuatan.
  • Kemampuan Intelektual. merupakan kemampuan yang diperlukan untuk mengerjakan kegiatan mental. misalnya : berpikir,menganalisis, memahami yang mana dapat diukur dalam bentuk tes (tes IQ). Dan setiap orang punya kemampuan yang berbeda.

3.      Kepribadian, merupakan cara individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Kepribadian terbentuk dari faktor keturunan, juga lingkungan (budaya, norma keluarga dan pengaruh lainnya), dan juga situasi. Ciri dari kepribadian adalah
merupakan karakteristik yang bertahan, yang membedakan perilaku seorang individu, seperti sifat malu, agresif, mengalah, malas, ambisius, setia.

4.      Proses Belajar (Pembelajaran), adalah bagaimana kita dapat menjelaskan dan meramalkan perilaku, dan pahami bagaimana orang belajar. Belajar adalah setiap perubahan yang relatif permanen dari perilaku yang terjadi sebagai hasil pengalaman.

5.      Persepsi, merupakan suatu proses dimana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan-kesan indera mereka agar memberikan makna bagi lingkungannya.

Distorsi persepsi (penyimpangan persepsi) :
  • persepsi selektif, orang-orang yang secara selektif menafsirkan apa yang mereka saksikan berdasarkan kepentingan, latar belakang, pengalaman, dan sikap.
  • efek halo, menarik suatu kesan umum mengenai individu berdasarkan suatu karakteristik tunggal (kesan pertama)
  • efek kontras, evaluasi dari karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh perbandingan dengan orang lain yang baru dijumpai, yang berperingkat lebih tinggi atau lebih rendah pada karakteristik yang sama.
  • proyeksi, menghubungkan karakteristik pribadinya terhadap karakteristik pribadi orang lain.
  • stereotype, menilai seseorang atas dasar persepsi kita terhadap kelompok dari orang tersebut (menggeneralisasikan)

6.  Sikap, adalah pernyataan atau pertimbangan evaluatif (menguntungkan atau tidak menguntungkan) mengenai objek, orang dan peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan mengenai sesuatu. Dalam perilaku organisasi, pemahaman atas sikap penting, karena sikap mempengaruhi perilaku kerja.

7.   Kepuasan kerja, adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. atau perasaan senang atau tidak senang terhadap pekerjaannya. Kepuasan kerja mempengaruhi sikap.

Apa yang menetukan kepuasan kerja ?
  • kerja yang secara mental menantang, kesempatan menggunakan ketrampilan / kemampuan, tugas yang beragam, kebebasan, dan umpan balik.
  • ganjaran yang pantas, sistem upah dan kebijakan promosi yang adil.
  • kondisi kerja yang mendukung, lingkungan kerja yang aman, nyaman, fasilitas yang memadai.
  • rekan kerja yang mendukung, rekan kerja yang ramah dan mendukung, atasan yang ramah, memahami, menghargai dan menunjukan keberpihakan kepada bawahan.
  • kesesuaian kepribadian dengan pekerjaan, bakat dan kemampuan karyawan sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
Kepuasan kerja yang rendah, mengakibatkan keluhan, absensi, dan tingkat turnover tinggi. Namun membuat tingkat produktifitas rendah juga.

Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja (job satisfaction) mengacu kepada sikap individu secara umum terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya; seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya mempunyai sifat negatif terhadap pekerjaannya tersebut. Ketika orang berbicara tentang sikap karyawan, seringkali mereka bermaksud mengatakan kepuasan kerja. Sebenarnya kedua istilah tersebut sering digunakan secara bergantian.

Apa yang menentukan kepuasan kerja? Variabel apa yang berkaitan dengan pekerjaan yang menentukan kepuasan kerja? Fakta menunjukan bahwa faktor penting yang lebih banyak mendatangkan kepuasan kerja adalah pekerjaan yang secara mentalitas memberi tantangan, penghargaan yang banyak, kondisi kerja yang menunjang, dan rekan kerja yang mendukung.

Karyawan cenderung lebih menyukai pekerjaan-pekerjaan yang memberi mereka kesempatan untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka dan menawarkan tugas-tugas yang bervariasi, kebebasan, dan umpan balik tentang seberapa baik mereka bekerja. Karakteristik-karakteristik ini membuat pekerjaan secara mentalitas menantang. Pekerjaan-pekerjaan yang terlalu kecil tantangannya menciptakan kebosanan, tetapi terlalu banyak tantangan menciptakan frustasi dan perasaan gagal. Di bawah kondisi tantangan yang sedang, kebanyakan karyawan akan mengalami kesenangan dan kepuasan.

Karyawan menginginkan sistem penggajian dan kebijakan promosi yang mereka rasa wajar, tidak membingungkan, dan sejalan dengan harapan mereka. Bila penggajian dianggap adil, berdasarkan tuntutan pekerjaan tingkat keterampilan individu, dan standar gaji masyarakat, kepuasan akan tercapai. Sama halnya, individu-individu yang merasa bahwa kebijakan promosi dibuat dengan cara yang adil dan wajar akan mengalami kepuasan dalam pekerjaan mereka.

Para karyawan menaruh perhatian yang besar terhadap lingkungan kerja mereka, baik dari segi kenyamanan pribadi maupun kemudahan untuk melakukan pekerjaan dengan baik. Mereka lebih menyukai lingkungan fisik yang aman, nyaman, bersih, dan memiliki tingkat gangguan minimum.

Akhirnya, orang menginginkan sesuatu dari pekerjaan mereka yang lebih dari pada sekedar uang atau prestasi yang tampak di mata. Bagi sebagian besar karyawan, bekerja juga dapat memenuhi kebutuhan untuk berinteraksi sosial. Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa memiliki rekan-rekan kerja yang ramah dan mendukung dapat meningkatkan kepuasan kerja.

Pandangan awal mengenai hubungan antara kepuasan dengan produktivitas pada dasarnya dapat disimpulkan dalam suatu pernyataan, yaitu “ seorang pekerja yang merasa bahagia merupakan seorang pekerja yang produktif.” Banyak dari paternalisme yang diperlihatkan oleh para manajer pada tahun 1930-an, 1940-an, dan 1950-an dengan membentuk tim-tim dan koperasi simpan-pinjam perusahaan, mengadakan piknik perusahaan, dan pelatihan bagi para penyelia agar sensitif terhadap persoalan-persoalan karyawan – diawali dengan tujuan untuk mencoba membuat pekerjaan bahagia. Namun, keyakinan akan pekerja yang bahagia lebih didasarkan pada impian dari pada bukti nyata. Sebuah analisis yang lebih cermat menunjukan bahwa kalaupun kepuasan memiliki efek yang positif pada produktivitas, efek tersebut sangat kecil. Namun dengan diperkenalkannya variabel-variabel baru, hubungan positif antara kepuasan dan produktivitas telah meningkat. Misalnya, hubungan tersebut kuat bila perilaku karyawan tidak dibatasi atau dikendalikan oleh faktor-faktor di luar dirinya.

Produktivitas karyawan pada pekerjaan mesin berjalan, misalnya, akan lebih banyak dipengaruhi oleh kecepatan mesin dari pada tingkat kepuasannya.

Akhir-akhir ini, berdasarkan kajian yang komprehensif pada bukti-bukti tersebut, terlihat bahwa produktivitas mungkin lebih memberikan kepuasan daripada sebaliknya. Jika anda melakukan pekerjaan dengan baik, anda pada hakekatnya merasa nyaman dengan kondisi ini. Selanjutnya, jika kita mengasumsikan bahwa perusahaan memberi penghargaan atas produktivitas, produktivitas anda yang lebih tinggi tentu akan meningkatkan pengakuan lisan, tingkat penggajian anda, dan kemungkinan untuk mendapatkan promosi. Penghargaan ini, selanjutnya, tentu akan meningkatkan tingkat kepuasan anda pada pekerjaan tersebut.


Silahkan Anda buka beberapa website berikut sebagai tambahan bacaan.


III. Metode Kuantitatif-EKMO5103.03

Saudara mahasiswa,

Selamat bergabung dengan Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Terbuka dalam tutorial on line matakuliah EKMA 5103 Metode Kuantitatif.
Tutorial on line mata kuliah ini dibagi dalam 8 pertemuan. Saudara diharapkan dapat mengatur jadwal dan menyesuaikan dengan jadwal yang sudah kami susun agar saudara dapat memperoleh materi dan mengikuti diskusi dengan teratur serta mengerjakan tugas-tugas yang telah ditentukan.
Mata kuliah ini mencakup berbagai metode kuantitaif menggunakan alat-alat yang diperlukan untuk pengambilan keputusan seperti teori pengambilan keputusan, Analytical Hierarchy Process, analisis Input Output, analisis Programasi Linear, Analisis Markov, analisis antrian dan pemodelan simulasi, analisis frekuensi, korelasi, dan analisis model linier (regresi dan ANOVA), serta analisis Forecasting.
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini, Saudara sebagai lulusan diharapkan dapat mengevaluasi berbagai model dan alat pengambilan keputusan.
Selamat Belajar

Saudara-saudara mahasiswa peserta tutorial EKMA5103 Metode Kuantitatif,
Materi Tutorial On Line ini sebagian besar dikembangkan oleh Bapak Deddy A. Suhardi yang fotonya tercantum pada Pelajaran 5. Untuk itu mari sama-sama kita sampaikan ucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kerja keras yang beliau berikan. Selanjutnya materi Tuton ini diperkaya secara bersama-sama untuk melengkapi materi-materi yang diperlukan guna menambah pemahaman tentang mata kuliah Metode Kuantitatif yang akan dibahas secara berurutan menurut waktu dan jadwal yang telah ditentukan. Semoga semua mahasiswa dapat memperoleh manfaat dan pemahaman yang baik pada mata kuliah Metode Kuantitatif berikut ini. 


Pelajaran 1 : Teori Pengambilan Keputusan

Saudara-saudara mahasiswa peserta tutorial EKMA5103 Metode Kuantitatif,
Materi pembahasan tutorial ke-1 adalah Teori Pengambilan Keputusan. Materi ini akan membahas Teori Pengambilan Keputusan dan salah satu alat untuk pengambilan keputusan adalah Analitical Hierarchy Process (AHP). Silahkan Anda pelajari, kerjakan latihan-latihannya, serta diskusikan terlebih dahulu dengan teman-teman Anda topik diskusi yang terdapat di bagian akhir masing-masing tulisan. Akhirnya untuk melengkapi pembahasan pada Tutorial pertama ini diajukan satu diskusi yang harus ditanggapi oleh semua mahasiswa, guna memperoleh nilai diskusi dalam matakuliah ini.
Terima kasih dan selamat belajar ...!
Semoga sukses...

II. Sistem Informasi Manajemen-EKMO5102.03

General

Selamat Bergabung di E-LearningSistem Informasi Manajemen (SIM)

Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Assalamualaikum Wa, Wr, Selamat pagi dan Salam Sejahtera..Perkenalkan saya  tutor program online Sistem Informasi Manajemen (SIM)Melalui mata kuliah SIM ini, anda akan belajar mengenai konsep-konsep SIM yang berkaitan dengan bidang manajemen dengan memanfaatkan Komputer dan jaringan Komputer yang terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang dipergunakan dalam proses pengambilan keputusan. Konsep SIM ini dipandang sebagai sistem penunjang keputusan untuk memecahkan masalah.
Tuton akan berlangsung selama 12 minggu (sesuai kalender akademik), Materi tuton dan Forum/Quiz 9 kali dan tugas 3 kali.Tuton dan Quiz  pada minggu ke 1, 2, 4, 5, 7, 8, 10, 11 & 12  dan tugas minggu ke 3, 6 dan 9.Saudara mahasiswa harus  mengakses tuton ini minimal 3 kali seminggu dan menjawab/menanggapi Forum/Quiz serta mengerjakan tugas 1,2 & 3 yang di-upload pada minggu ke 3, 6 dan 9.
TUGAS 1,2,& 3, DI JAWAB DALAM OUTLINE ARTIKEL
DI UPLOAD PADA SISTEM INI, PADA BLOG SAUDARA MASING-MASING DAN PADA APLIKASI LAIN SEHINGGA DAPAT DILIHAT DI google.com  ATAU scholar.google.com
Setiap Tugas/Forum/Quiz, harus berpedaman buku wajib kita dan tambahan dari buku saya
cantumkan nama saya sebagai dosen pengampu pada Tugas/Forum/Quiz  Begitu juga nama file cantum nama saya,dengan template (Nm_Saudara, Nm-Saya, Tema Tugas, UT, Tahun)
contoh: Andi, Hapzi Ali, Fungsi SIM, UT, 2017.PDF
Bukti sudah terdektsi di google, di print screen/print shot (pada minggu terakhir) sebelum UAS
di email ke: prof.hapzi@gmail.com
Selamat belajar dan sukses......Wassalamualaikum Wr, Wb

I. Perilaku Organisasi-EKMO5101.01

General

Mahasiswa MM-UT dimanapun Anda berada, selamat berjumpa dalam tutorial fullyonline pada semester ganjil 2018. Selama perkuliahan online ini diharapkan mahasiswa bisa aktif berpartisipasi terutama dalam forum diskusi. Selamat belajar semoga ini tidak mengurangi kualitas perkuliahan kita.

Pesan kami sebagai Pengelola hanya sederhana: Alokasikan waktu untuk belajar selain untuk urusan bekerja dan keluarga; pelajari matakuliah yang diambil sesuai aturan dan tata cara yang ada dalam panduan (aktif diskusi dalam 8 inisiasi dan mengumpulkan 3 tugas. Selalu proaktif dalam diskusi online serta tingkatkan komunikasi dengan sesama mahasiswa yang mengambil matakuliah. Dengan metode pembelajaran ini diharapkan keaktifan semua mahasiswa dalam forum diskusi, pengumpulan tugas tepat waktu untuk mempermudah poses belajar mengajar kita

Sementara itu Anda bisa membaca dan mempelajari Bahan Ajar Perilaku Organisasi dan bisa memperkaya ilmu dengan menambah referensi dari jurnal nasional maupun internasional yang berkaitan dengan materi perilaku organisasi.

Terima kasih dan selamat datang di tutorial online.... Semangat.....
Salam

Tujuan Instruksional

Setelah melakukan proses belajar, maka pada akhir tutorial online ini mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan konsep dasar perilaku organisasi, perilaku individual dan proses pengambilan keputusan 
2. Menjelaskan konsep dasar motivasi
3. Menjelaskan konsep perilaku kelompok dan tim kerja
4. Menjelaskan konsep komunikasi
5. Menjelaskan kepemimpinan, kekuasaan, dan konflik
6. Menjelaskan struktur organisasi
7. Menjelaskan budaya organisasi
8. Menjelaskan perubahan dan pengembangan organisasi

PENGANTAR
__________________________________________________________

Saudara Mahasiswa,
Selamat bergabung dengan kami dalam kegiatan tutorial online Matakuliah Perilaku Organisasi (PO)/EKMA 5101. Perilaku biasanya selalu dihubungkan dengan manusia atau juga binatang, sesuatu mahkluk yang bernyawa. Namun, ternyata perilaku juga bisa dikaitkan dengan organisasi. Perilaku Organisasi, suatu bidang kajian yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan semacam ini guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi.

Perilaku dalam organisasi dibentuk oleh adanya interaksi antara individu dengan lingkungan organisasi seperti struktur, budaya, strategi, dan teknologi.

Perilaku Organisasi adalah sebuah bidang studi, yang berarti bahwa Perilaku Organisasi adalah sebuah bidang keahlian khusus yang mempunyai pokok ilmu pengetahuan yang umum. Apakah yang diajarkan? Perilaku Organisasi mengajarkan 3 faktor penentu perilaku dalam organisasi: individu, kelompok, dan struktur. Selain itu, Perilaku Organisasi menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh tentang individu, kelompok dan pengaruh dari struktur terhadap perilaku untuk membuat organisasi bekerja secara lebih efektif.

Perilaku Organisasi terkait dengan studi mengenai apa yang dilakukan individu dalam suatu organisasi dan bagaimana perilaku mereka mempengaruhi kinerja perusahaan. Karena Perilaku Organisasi sangat berhubungan dengan situasi-situasi yang berkaitan dengan pekerjaan, Anda akan menemukan bahwa hal ini menekankan perilaku yang bersangkutan dengan pekerjaan, kerja, ketidakhadiran, perputaran karyawan, produktivitas, kinerja manusia, dan manajemen.

Oleh karena itu dengan bergabung di tutorial online pada Matakuliah Perilaku Organisasi ini, Anda akan mengetahui cakupan topik yang terdapat dalam Matakuliah ini yaitu pemahaman mengenai konsep perilaku organisasi, pengambilan keputusan, motivasi, komunikasi dalam organisasi, kepemimpinan, struktur organisasi, serta budaya organisasi.


EVALUASI AKHIR

  1. Bagi mahasiswa yang aktif mengikuti tutorial online sebanyak 8 kali dan mengerjakan 3 Tugas yang diberikan tutor tuton akan memperoleh nilai maksimal. Oleh karena itu, perhatikan jadwal tutorial online dengan seksama.
  2. Mahasiswa yang sama sekali tidak berpartisipasi dalam tuton akan memperoleh nilai E walaupun mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS) ataupun mengerjakan tugas-tugas yang lain.



JADWAL TUTORIAL dan TUGAS
Selain Anda diharapkan berpartisipasi secara aktif dalam tutorial online, Anda juga diharapkan mengerjakan Tugas sebanyak 3 tugas, seperti apa dan bagaimana bentuk tugasnya akan ditentukan oleh tutor tuton. Adapun tugas tersebut dapat Anda peroleh pada tempat yang sudah disediakan pada masing-masing tugas.

STRATEGI BELAJAR

  1. Tuton merupakan media belajar Anda disamping bahan ajar cetak dan tutorial tatap muka.
  2. Melalui Tuton, pedoman belajar akan disampaikan oleh tutor tuton dan beberapa materi yang disampaikan dapat dibahas dalam tutorial tatap muka.
  3. Dalam tuton akan diberikan pula tugas-tugas (3 tugas) yang harus Anda kerjakan dan dikumpulkan serta di nilai oleh tutor tatap muka.
  4. Di samping bahan-bahan tersebut, Anda juga perlu membaca berbagai literatur yang berkaitan dengan bahan ajar dan pembahasan. Bahan-bahan tambahan dapat Anda temukan dalam teks book yang banyak beredar di pasaran, majalah, ataupun bahan-bahan yang tersaji dalam website.
  5. Silakan Anda membaca isu-isu terbaru yang berkaitan dengan perilaku organisasi dari website, majalah, dan jurnal.
  6. Pada akhir semester, Anda harus menempuh Ujian Akhir Semester (UAS) yang umumnya berbentuk studi kasus. Oleh karena itu, sejak sekarang harap dibiasakan membahas kasus-kasus aktual yang disampaikan melalui online, tutorial tatap muka ataupun diskusi diantara Anda sendiri. Silakan dibahas dan digunakan sebagai sarana berlatih memecahkan masalah.
  7. Agar sistematis dan mudah menyusun argumentasi dalam membahas setiap permasalahan pergunakan teori atau konsep yang sesuai