Friday, January 26, 2018

II. Sistem Informasi Manajemen-EKMO5102.03 Diskusi 1

Forum Diskusi 1 Minggu 1



Computer Based Information System (CBIS) pada Sistem Pembuatan Paspor dengan Internet dan Face Recognition
Untuk melakukan pembuatan paspor, di Indonesia pada awalnya masih menggunakan sistem informasi manual yang memerlukan cukup banyak formulir dan membutuhkan waktu cukup lama, dan harus datang ke kantor imigrasi minimal 3 (tiga); pertama mendaftar dan mengisi formulir, kedua datang unutk foto, dan datang ketiga mengambil paspor. Ilmu dan teknologi terutama Teknologi Informasi (TI) berkembang sangat pesat. Seiring dengan perkembangan TI yang semakin pesat, kebutuhan akan suatu konsep dan mekanisme pemuatan paspor. Pesatnya perkembangan teknologi ini berdampak terhadap penggunaan Computer Based Information System (CBIS) pada sistem pembuatan paspor dengan internet dan face recognition.
Menurut Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (2005), CBIS adalah sistem informasi yang terhubung (online), tepat waktu (real time), dan dapat dipercaya (reliable).Manajemen akan dibantu oleh 8 (delapan) elemen lingkungan dalam membantu menjalankan sistem CBIS yang terdiri dari kelompok konsumen, supplier, serikat pekerja, institusi keuangan, pemegang saham, pemerintah, masyarakat global, dan kompetitor (McLeod,2001:28). Penggunaan face detection merupakan suatu terobosan dalam sistem CBIS pembuatan paspor dimana setiap wajah orang yang membuat paspor dapat direkam oleh sistem dan dapat digunakan dalam databasekeiimigrasian. Penggunaan sistem CBIS dapat membantu masyarakat umum dalam hal efisiensi waktu karena pembuatan paspor sudah selesai dalam jangka waktu 3 (tiga) hari saja dan pemerintah dapat menghemat anggaran hingga Rp 33 miliar per tahun.
Menurut Dr. Debby Ratna Danie, SE. AK. Dan Wiwik Supratiwi, MBA, Ak. dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Manajemen (2005) menjelaskan bahwa strategi penerapan CBIS terbagi menjadi 4 (empat) strategi berdasarkan wilayah geografis yaitu strategi internasional, multinasional, global, dan transnasional. Strategi yang digunakan dalam kasus proyek pembuatan paspor ini cenderung menggunakan strategi internasional dimana strategi yang digunakan mengutamakan kantor pusat (dalam hal ini kementerian terkait) sebagai pusat kegiatan dan laporan.
Strategi penerapan CBIS untuk kasus proyek pembuatan paspor berbasis internetdan face recognition
Strategi Global merupakan keputusan yang terdesentralisasi dimana kantor pusat mengkoordinasikan standardisasi dan pembelajaran diantara fasilitas. Strategi ini tepat diterapkan untuk mendapatkan biaya yang lebih rendah dalam pembuatan paspor berbasis internet dan face recognition. Strategi penerapan CBIS untuk kasus proyek pembuatan paspor berbasis internet dan face recognition.
Daftar Pustaka:
  1. Debby Ratna Daniel dan Wiwik Supratiwi. (2005). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta. Universitas Tebuka
  2. Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA (2005). Sistem Imformasi Manajemen. Available online: https://hapzi-ali.com/daftar-ebook/ebook-sistim-informasi-manajemen/